MEWAKILI KEPALA DINAS DIKBUD PROV. MALUKU KABID PEMBINAAN SMA MEMBUKA KEGIATAN “PROGRAM ROOTS INDONESIA” SEKOLAH ANTI PERUDUNGAN DAN KEKERASAN PADA 3 SEKOLAH PENGGERAK DI KAB. MALUKU TENGAH

Admin Web 2021-10-01 09:08:56 Berita Dinas 1669x dibaca
MEWAKILI KEPALA DINAS DIKBUD PROV. MALUKU KABID PEMBINAAN SMA MEMBUKA KEGIATAN “PROGRAM ROOTS INDONESIA” SEKOLAH ANTI PERUDUNGAN DAN KEKERASAN PADA 3 SEKOLAH PENGGERAK DI KAB. MALUKU TENGAH

Di tahun 2021, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek RI bekerjasama dengan UNICEF Indonesia dan mitra melaksanakan program pencegahan perundungan dan kekerasan berbasis sekolah “Roots Indonesia” ke lebih dari 1.800 SMP dan SMA Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan. Program Roots Indonesia ini akan melibatkan siswa sebagai Agen perubahan dan guru sebagai Fasilitator.

Sebagai sekolah yang telah ditetapkan oleh Kemdikbudrdanistek sebagai Sekolah Penggerak, SMA Negeri 4 Maluku Tengah, SMA Negeri 13 Maluku Tengah dan SMA Negeri 56 Maluku Tengah menggelar kegiatan Sosialisasi Program Roots Indonesia Sekolah Anti Perudungan dan Kekerasan. Mewakili Ibu Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Kepala Bidang Pembinaan SMA Bapak Sirhan Jul Chaidir, S.Sos, M.Si membuka kegiatan tersebut di SMAN 56 Maluku Tengah pada hari Selasa, 28 September 2021, selanjutnya pada hari Kamis, 30 September 2021 di SMAN 13 Maluku Tengah dan terakhir pada hari sabtu, 2 Oktober 2021 Kabid Pembinaan SMA Membuka Kegiatan Sosialisasi Program Roots Indonesia di SMA Negeri 4 Maluku Tengah sekaligus mengakhiri rangkaian kunjungan kerjanya di Kabupaten Maluku Tengah.

Dalam sambutannya Kepala Bidang Pembinaan SMA menyampaikan bahwa program pencegahan anti perundungan yang ditujukan bagi Sekolah yang telah ditetapkan sebagai Sekolah Penggerak dan Pusat Keunggulan, dimana kegiatan tersebut merupakan program dari Kemdikbudristek, yang bekerjasama dengan Puspeka dan Unicef. Kegiatan ini juga merupakan salah satu dari berbagai upaya yang telah dilakukan untuk mencegah terjadinya perundungan di dunia pendidikan, salah satunya dengan Kegiatan Roots ini. Seperti kita ketahui bersama bullying atau perundungan masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan di Indonesia. Program Roots ini sangat penting mengingat masih banyaknya perundungan atau bullying dilingkungan tempat tinggal atau sekolah, sehingga menimbulkan efek negatif bagi pelaku maupun korban perundungan, untuk itu diperlukan kegiatan seperti ini agar tindakan perundungan bisa dihindari, khususnya di sekolah-sekolah.

Kegiatan ini diikuti oleh masing-masing 30 peserta didik dari tiap sekolah yang akan di tetapkan menjadi Agen Perubahan untuk menyebarkan dan menanamkan nilai-nilai kebaikan dan anti-kekerasan di sekolah. Para peserta didik tersebut diharapkan bisa menjadi role model dan penggerak kepada rekan-rekannya untuk mengedukasi dan mencegah aksi-aksi perundungan disekolah. Peserta didik yang telah ditetapkan menjadi Agen Perubahan akan didampingi oleh fasilitator dari unsur guru yang bertujuan untuk memfasilitasi diskusi yang dilakukan bersama Agen Perubahan dalam pertemuan Roots setiap minggunya, Fasilitator Guru juga berperan dalam memfasilitasi siswa untuk melaporkan dan menindaklanjuti laporan perundungan atau kekerasan di sekolah.

Di SMA Negeri 56 Maluku Tengah, Kepala Bidang Pembinaan SMA memberikan apresiasi kepada Kepala Sekolah karena walaupun dengan segala keterbatasan baik dari segi sarana dan prasarana begitupula dengan infrastruktur yang ada, sekolah tersebut berhasil dan telah ditetapkan sebagai salah satu Sekolah Penggerak di Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek RI.

Berita Terkait