Senin, 25 Oktober 2021 bertempat di Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Maluku, Mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Sekretaris Dinas Bapak Husen, S.Pd, M.Pd membuka kegiatan Workshop Kuliner Aroma Maluku Tahun 2021. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian persiapan acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonedia (BBI) “Aroma Maluku” yang akan diselenggarakan di Kota Ambon pada bulan November yang akan datang.
Dalam sambutan Kepala Dinas Dikbud Provinsi Maluku yang dibacakan oleh Sekretaris Dinas menyampaikan bahwa Provinsi Maluku terdiri dari 9 Kabupaten dan 2 Kota Madya mempunyai beraneka ragam jenis makanan tradisional yang menjadi sebuah identitas budaya lokal, sebagai contoh : papeda, sagu, ikan bakar colo-colo, enbal, nasi lapola, inasua, ikan asar, ikan kuah pala dan masih banyak lagi makanan tradisonal. Pengenalan makanan tradisional kepada generasi muda diharapkan dapat menjadi penguat identitas budaya lokal. Sebab berbicara mengenai makanan tradisional tidak hanya sebatas bahan-bahan makanan atau cara pengelolaannya saja, akan tetapi bagaimana filosofi dan nilai-nilai budaya yang dahulu merupakan pemikiran para leluhur orang maluku dan kemudian ditransmisikan melalui kuliner khas maluku dan diwariskan turun-temurun kepada anak cucu Maluku hingga saat ini.
Setiap daerah mempunyai makanan tradisional yang menjadi ciri khas dan tentunya makanan khas tersebut berhubungan dengan kondisi lingkungan alam sekitarnya. Di era sekarang dengan kecanggihan teknologi anak-anak kita telah dapat menyaksikan dan bahkan menikmati berbagai kuliner yang ada diseluruh penjuru dunia hanya cukup dengan sekali ‘klik’ pada smartphone yang ada pada genggaman tangan mereka. Olehnya tak dapat kita pungkiri bahwa kuliner tradisional kini tengah bersaing dengan kuliner internasional dalam hal cita rasa maupun penampilan dimata generasi muda.
Lanjut bapak Sekretaris Dinas, minat generasi muda sesungguhnya salah satu unsur penting dalam pelestarian serta keberlanjutan dari warisan budaya kita. Kuliner tradisional tak lepas dari warisan budaya yang harus kita jaga dan wariskan ke anak cucu kita. Makanan tradisional maluku bahkan telah mendapatkan pengakuan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional, diantaranya enbal, gula merah saparua dan inasua. Tentunya ketiga makanan tradisional ini setelah mendapatkan pengakuan secara nasional, maka perlu adanya upaya dari kita selaku masyarakat pemiliknya untuk tidak hanya menjaga dalam bentuk aslinya akan tetapi mengembangkannya dengan penuh kreatifitas sehinggah dapat diolah menjadi hidangan yang menarik penampilannya dan enak serta unik citarasanya. Diakhir sambutan Bapak Sekretaris Dinas memberikan apresiasi penghargaan dan terima kasih kepada Balai Pelestarian Nilai Budaya Maluku yang telah melaksanakan kegiatan Workshop Kuliner Aroma Maluku, kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa-siswi kita tentang makanan tradisional maluku tidak hanya dari aspek kebendaannya tapi juga dari aspek-aspek filosofinya, kesehatan hingga pengembangannya sebagai produk industri.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Kepala Bidang Pembinaan SMK Disdikbud Provinsi Maluku Ibu Anisa, SE selanjutnya Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Maluku, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Kepala LPMP Provinsi Maluku, Kepala BP PAUD dan Dikmas Provinsi Maluku, Kepala Balai Arkeologi Provinsi Maluku, Para Kepala SMA/SMK dan MA se-Kota Ambon serta para siswa-siswi selaku peserta workshop.