Setelah mendapat surat untuk peringatan hari Pendidikan nasional beberapa hari kemarin. Maka kami dalam hal ini pihak dikbud langsung berembuk untuk melaksanakan dengan hadirkan Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa sebagai Inspektur Upacara.
Lanjutnya Pemerintah Provinsi Maluku terus berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerah. Hingga sangat perlu dibuat Hardiknas dengan kita fokus pada tiga aspek utama yaitu. Sumber daya aparatur dan tenaga kependidikan, evaluasi kurikulum belajar yang diperkuat dengan muatan lokal, serta ketersediaan sarana pendukung pembelajaran. Ketiga aspek tersebut merupakan fondasi penting agar proses belajar-mengajar di Maluku berjalan optimal.
Jika hal itu terpenuhi, maka seluruh pemangku kepentingan, khususnya para tenaga kependidikan, dituntut untuk mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan zaman, termasuk di era digitalisasi saat ini. "Dikatakan, Proses pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. Kita merujuk pada tema didalamnya sebut semesta, artinya semua pihak harus terlibat,” ujar Leiwakabessy.
Saat disinggung terkait sekolah negeri dan swasta yang dikelola yayasan adanya kesenjangan. Kadis jelaskan, pemerintah sementara susun langkah pemerataan dengan pemetaan kebutuhan tenaga pengajar di seluruh wilayah provinsi. Kami berupaya menempatkan guru sesuai kebutuhan wilayah, termasuk daerah-daerah yang masih kekurangan tenaga pendidik. Terkait dengan guru yang berada di bawah naungan yayasan, dijelaskan bahwa meski tanggung ada pada yayasan.
Pemerintah tetap akan mengatur penugasan guru PNS sesuai ketentuan yang berlaku agar distribusi tenaga pengajar merata. Sembari menambahkan pafa peringatan Hari Pendidikan Nasional dibumi Maluku, telihat nuansa lokal kental terasa dengan keterlibatan adat dan budaya. Pihak pemerintah juga memberikan bantuan berupa bibit cabai kepada sekolah-sekolah, upaya pengendalian inflasi dan penguatan ekonomi lokal.
Selain itu juga pemberian alat musik tradisionsl, dimana itu sangat penting karena pndidikan tidak boleh melupakan budaya kita. Dengan mengenalkan budaya sejak dini di sekolah, kita memperkuat identitas dalam bingkai NKRI. Program tersebut diharapkan mampu menjadi solusi konkret yang berdampak langsung bagi masyarakat, baik dari sisi pendidikan maupun ekonomi.
Sementara itu saat disampaikan Gubernur saat diwawancarai ada menyinggung ungu soal TPP guru yang dananya sudah ada. Hanya saja para guru yang belum lengkapi data untuk mendapat TPP, Leiwakabessy menyatakan. Apa yang disampaikan pa Gubernur itu benar, sekali lagi dananya telah ada bahkan saya sampaikan pada pertemuan para sekolah akhir April dicairkan.
Tapi sampai di hari Pendidikan nasionsl belum ada yang lengkapi data hingga kita bum bisa untuk cairkan. Dan terkait hal tersebut kami berharap para guru lengkapi kewajiban untuk terima hak mereka. Jangan ada yang sampaikan kalau belum peroleh TPP itu berarti mereka menampar muka sendiri.